Legenda yang berkisah tentang “Atlantis”, pertama kali ditemui dalam karangan
filsafat Yunani kuno:
Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada
sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut
samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan
melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba
mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama
sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap
dalam semalam.”
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atauperang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan
oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan
keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu
moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair
Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara
7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat
pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara
garis besar seperti berikut ini:
“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah
yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia
menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi
oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana
bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan
yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya
tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah
dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga
hilang dalam ingatan orang-orang.”
ATLANTIS digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang
tinggi.Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada
masa itu
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang
lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan
kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri.
Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat
waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan
Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat
dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak 12.000
tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan
Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat
besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang
terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di
sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang
menggemparkan dunia.
*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di
gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus
pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke
kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah
jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang
ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah
jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon,
besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi,
konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
*Awal tahun ’70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel,
Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada
kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar
sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar
teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun,
apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto
yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini
dibangun oleh orang Atlantis?
*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat
canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang
piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida
dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding
piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut
dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan
Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida
ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau
berasal dari kerajaan Atlantis?
*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut
“segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang
aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: “Mutlak
percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang
dilukiskan Plato!” Benarkah itu?
Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari
atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada
seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar
dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air
yang berbentuk limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia,
juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis.
Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar
lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel “jalan batu” dan dilakukan
penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun.
Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak
kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia
itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah
daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut
Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis memang benar
tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat
ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap merupakan
sebuah misteri sepanjang masa.
filsafat Yunani kuno:
Dua buah catatan dialog Plato (427-347 SM) yakni: buku Critias dan Timaeus.
Pada buku Timaeus, Plato berkisah: Di hadapan “Selat Mainstay Haigelisi, ada
sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya,
di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut
samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan
melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba
mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama
sekali di dasar laut. negara besar yang mempunyai peradaban tinggi itupun lenyap
dalam semalam.”
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atauperang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Satu bagian dalam dialog buku Critias, tercatat kisah Atlantis yang dikisahkan
oleh adik sepupu Critias.
Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates , tiga kali ia menekankan
keberadaan Atlantis dalam dialog.Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu
moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair
Yunani bernama Solon ( 639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara
7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat
pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis. Catatan dalam dialog, secara
garis besar seperti berikut ini:
“Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah
yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia
menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya: istana dikelilingi
oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana
bertakhtakan emas,cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan
yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya
tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah
dilanda gempa dahsyat,tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga
hilang dalam ingatan orang-orang.”
ATLANTIS digambarkan sebagai peradaban dengan tingkat kemajuan teknologi yang
tinggi.Konon,Pesawat Terbang,Pendingin ruangan,batu baterai,dll telah ada pada
masa itu
Penyelidikan Arkeolog
Menurut perhitungan versi Plato, waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang
lebih 11.150 tahun silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan
kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri.
Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat
waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan
Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat
dibanding kisah yang direkayasa.
Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benarnyata, maka sejak 12.000
tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan
Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat
besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang
terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di
sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang
menggemparkan dunia.
*Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di
gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus
pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke
kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah
jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang
ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah
jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon,
besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi,
konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?
*Awal tahun ’70-an, sekelompok peneliti telah tiba di sekitar kepulauan Yasuel,
Samudera Atlantik. Mereka telah mengambil inti karang dengan mengebor pada
kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar
sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar
teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun,
apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?
*Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto
yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia! Apakah ini
dibangun oleh orang Atlantis?
*Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat
canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang
piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida
dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding
piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut
dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang.
Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan
Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida
ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau
berasal dari kerajaan Atlantis?
*Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut
“segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan
besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang
aduan (binatang), kuil,bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan: “Mutlak
percaya, yang kami temukan adalah Benua Atlantik! Sama persis seperti yang
dilukiskan Plato!” Benarkah itu?
Yang disayangkan, piramida dasar laut segitiga Bermuda, berhasil diselidiki dari
atas permukaan laut dengan menggunakan instrumen canggih, hingga kini belum ada
seorang pun ilmuwan dapat memastikan apakah sebuah bangunan yang benar-benar
dibangun oleh tenaga manusia, sebab mungkin saja sebuah puncak gunung bawah air
yang berbentuk limas.
Foto peninggalan bangunan kuno di dasar laut yang diambil tim ekspedisi Rusia,
juga tidak dapat membuktikan di sana adalah bekas tempat kerajaan Atlantis.
Setelah itu ada tim ekspedisi menyelam ke dasar samudera jalan batu di dasar
lautan Atlantik Pulau Bimini, mengambil sampel “jalan batu” dan dilakukan
penelitian laboratorium serta dianalisa.
Hasilnya menunjukkan, bahwa jalan batu ini umurnya belum mencapai 10.000 tahun.
Jika jalan ini dibuat oleh bangsa kerajaan Atlantis, setidak-tidaknya tidak
kurang dari 10.000 tahun. Mengenai foto yang ditunjukkan kedua kelasi Norwegia
itu, hingga kini pun tidak dapat membuktikan apa-apa.
Satu-satunya kesimpulan tepat yang dapat diperoleh adalah benar ada sebuah
daratan yang karam di dasar laut Atlantik. Jika memang benar di atas laut
Atlantik pernah ada kerajaan Atlantis, dan kerajaan Atlantis memang benar
tenggelam di dasar laut Atlantik, maka di dasar laut Atlantik pasti dapat
ditemukan bekas-bekasnya. Hingga saat ini, kerajaan Atlantis tetap merupakan
sebuah misteri sepanjang masa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar